Sabtu, 14 Januari 2012

Kegagalan Reformasi di Indonesia


                                    KEGAGALAN  REFORMASI DI INDONESIA
DAN BAGAIMANA  KE DEPAN
OLEH   DR.H ZAINAL ASIKIN,SH,MH

APA  KEGAGALAN REFORMASI DI INDONESIA

PARA  REFORMIS MENYERAHKAN WILAYAH PUBLIK PADA SEKUMPULAN PENJAHAT TERORGANISIR SAMBIL MEMAKI  TANPA MAU MENGUBAHNYA, MEREKA  MERASA BENAR DENGAN MENJADI PEMAIN TUNGGAL. PADAHAL KEBAIKAN TUNGGAL TIDAK AKAN MENGALAHKAN KEJAHATAN MASIF TERORGANISASI


ADA 4 CARA MENUNTASKAN CITA CITA REFORMASI


  1. MEMOTONG SATU GENERASI
  2. KEDAULATAN RAKYAT YANG BERMARTABAT (demokratisasi yang taat asas)
  3. MENDESAIN REZIM  YANG KELUAR DARI  kultur UU  LAMA
  4. MENGHADIRKAN REZIM reformis  (struktur) yang  bermoral, berani dan berkualitas.

SOLUSINYA ATAS KEGAGALAN 4  IDE REFORMASI DI ATAS

n      AMANDEMEN UUD  45 YANG  LEBIH  KONTRUKTIF, BUKAN DENGAN GERAKAN YANG SARAT POLITIS

n      PEMILU YANG DEMOKRATIS ( PEMILU LANGSUNG) dalam berbagai dimensinya

n      Seleksi struktur kekuasaan ( legislatif, ekskutif dan yudikatif)      lebih berkualitas , BUKAN  dengan cara instan yang melahirkan politisi tidak bermoral dan tidak beretika.

HAKIKAT dari   IDE DASAR  DIATAS

n      PERLUNYA KOMPROMI  ANGKATAN  DAN KUASI REVOLUSI SISTEMATIK   SEHINGGA MELAGIRKAN  PEMIMPIN YANG AMANAH.

n      BUKAN SEPERTI SEKARANG YAITU : :   REZIM LAMA BERBAJU BARU, ATAU REZIM BARU BERMENTAL LAMA

MODEL PERJUANGAN RAKYAT KEDEPAN

n      GERAKAN KEAGAMAAN  BARU ( NEW RELIGIONS MOVEMENT)
n      GERAKAN LINGKUNGAN BARU ( NEW ENVIRONMENT MOVEMENT)
n      GERAKAN ADAT BARU ( NEW ETHNOS

SELARAS DENGAN MODEL DI ATAS MAKA DEKONSTRUKSI GERAKAN
n      MENAFSIR ULANG INDONESA
n      MEMBANGUN KEMBALI NILAI NILAI KEBANGSAAN
n      REPOSISI MAKNA INDONESIA BARU
n      MENGHADIRKAN AKTOR AKTOR POLITIK BARU
n      MENGHADIRKAN TEORI TEORI BARU DAN MEREALISASIKANNYA
n      MODULASI MODERNITAS YANG RAMAH PADA KEBAJIKAN LOKAL


OLEH  ANTHONY GIDDEN, JHON KEANE,  JEAN L COHEN, ANDREW ARATO  , MODEL DI ATAS DIUPAYAKAN DENGAN  2 CARA :

  1. MEMBANGUN INSTITUSI DEMOKRASI , DINAMIS  DAN ETIS

  1. MENDORONG  PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK SEBAGAI TEMPAT  SIRKULASI PENDAPAT PUBLIK ( PUBLIC REASONING)


AKHIRNYA 6 AGENDA MENDASAR KEDEPAN YANG HARUS DILAKUKAN

n      MEREBUT WACANA KEPEMIMPINAN YANG LEBIH BERMARTABAT
n      MENATA ULANG CITA CITA MASA DEPAN BANGSA
n      MEREKONSTRUKSI KONSTITUSI BARU
n      KEADILAN BAGI SEMUA PIHAK
n      REDISTRIBUSI KEKAYAAN ALAM, KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEKAYAAN MORAL
n      MENTRADISIKAN PERBEDAAN MEMUPUK OPOSISI , DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

NASIB  PERPOLITIKAN DI INDONESIA DI ERA REFORMASI  

n      ADANYA KEBEBASAN UNTUK MENDIRIKAN PARTAI POLITIK
n      PEMILIHAN KEPALA  DAERAH DAN PRESIDEN SECARA LANGSUNG
n      ADANYA DPD  SELAIN DPR
n      ADANYA  KPU SEBAGAI LEMBAGA INDEPENDEN
n      ADANYA PENGADILAN SENGKETA POLITIK
n      POLITIK  ADALAH  ALAT  UNTUK MENCAPAI  TUJUAN, POLITIK BUKAN  TUJUAN
n      SEBAGAI   ALAT  : BISA SAJA SALAH ATAU BENAR, BISA BAIK ATAU  JELEK.
n      TOKOH  POLITIK  BISA  SAJA  BAIK ATAU JELEK (BUKAN SEGALA GALANYA)
n      PARTAI POLITIK BISA SALAH BISA BENAR
n      PEJABAT  POLITIK BISA SALAH/ BISA BENAR
n      UNDANG UNDANG POLITIK BISA SALAH BISA BENAR

UNTUK  ITU PERAN MASYARAKAT

n      HARUS  MENGONTROL :   UNDANG UNDANG  ( PEMBUATANNYA, PENERAPANNYA)
n      HARUS MENGONTROL PARTAI POLITIK
n      HARUS TURUT SERTA MENGONTROL PEMERINTAH (SECARA BERETIKA)
n      HARUS  TURUT MENSUKSESKAN PEMILU DAN PILKADA SECARA DAMAI SEBAGI INSTRUMEN DEMOKRASI/MENTRADISIKAN PERBEDAAN (JANGAN PILIH YANG TIDAK BERMORAL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar