KEGAGALAN REFORMASI DI INDONESIA
DAN BAGAIMANA KE DEPAN
OLEH DR.H ZAINAL ASIKIN,SH,MH
APA KEGAGALAN
REFORMASI DI INDONESIA
PARA REFORMIS MENYERAHKAN WILAYAH PUBLIK PADA
SEKUMPULAN PENJAHAT TERORGANISIR SAMBIL MEMAKI TANPA MAU MENGUBAHNYA, MEREKA MERASA BENAR DENGAN MENJADI PEMAIN TUNGGAL.
PADAHAL KEBAIKAN TUNGGAL TIDAK AKAN MENGALAHKAN KEJAHATAN MASIF TERORGANISASI
ADA 4 CARA
MENUNTASKAN CITA CITA REFORMASI
- MEMOTONG SATU GENERASI
- KEDAULATAN RAKYAT YANG BERMARTABAT (demokratisasi yang taat asas)
- MENDESAIN REZIM YANG KELUAR DARI kultur UU LAMA
- MENGHADIRKAN REZIM reformis (struktur) yang bermoral, berani dan berkualitas.
SOLUSINYA ATAS KEGAGALAN 4 IDE REFORMASI DI ATAS
n
AMANDEMEN
UUD 45 YANG LEBIH
KONTRUKTIF, BUKAN DENGAN GERAKAN YANG SARAT POLITIS
n
PEMILU
YANG DEMOKRATIS ( PEMILU LANGSUNG) dalam berbagai dimensinya
n
Seleksi
struktur kekuasaan ( legislatif, ekskutif dan yudikatif) lebih berkualitas , BUKAN
dengan cara instan yang melahirkan politisi tidak bermoral dan tidak
beretika.
HAKIKAT dari IDE
DASAR DIATAS
n
PERLUNYA KOMPROMI ANGKATAN
DAN KUASI REVOLUSI SISTEMATIK
SEHINGGA MELAGIRKAN PEMIMPIN YANG
AMANAH.
n
BUKAN
SEPERTI SEKARANG YAITU : : REZIM LAMA
BERBAJU BARU, ATAU REZIM BARU BERMENTAL LAMA
MODEL PERJUANGAN RAKYAT KEDEPAN
n
GERAKAN KEAGAMAAN BARU ( NEW RELIGIONS MOVEMENT)
n
GERAKAN LINGKUNGAN BARU ( NEW ENVIRONMENT
MOVEMENT)
n
GERAKAN ADAT BARU ( NEW ETHNOS
SELARAS DENGAN
MODEL DI ATAS MAKA DEKONSTRUKSI GERAKAN
n
MENAFSIR ULANG INDONESA
n
MEMBANGUN KEMBALI NILAI NILAI KEBANGSAAN
n
REPOSISI MAKNA INDONESIA BARU
n
MENGHADIRKAN AKTOR AKTOR POLITIK BARU
n
MENGHADIRKAN TEORI TEORI BARU DAN
MEREALISASIKANNYA
n
MODULASI MODERNITAS YANG RAMAH PADA KEBAJIKAN
LOKAL
OLEH ANTHONY
GIDDEN, JHON KEANE, JEAN L COHEN, ANDREW
ARATO , MODEL DI ATAS DIUPAYAKAN
DENGAN 2 CARA :
- MEMBANGUN INSTITUSI DEMOKRASI , DINAMIS DAN ETIS
- MENDORONG PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK SEBAGAI TEMPAT SIRKULASI PENDAPAT PUBLIK ( PUBLIC REASONING)
AKHIRNYA 6
AGENDA MENDASAR KEDEPAN YANG HARUS DILAKUKAN
n
MEREBUT
WACANA KEPEMIMPINAN YANG LEBIH BERMARTABAT
n
MENATA ULANG CITA CITA MASA DEPAN BANGSA
n
MEREKONSTRUKSI KONSTITUSI BARU
n
KEADILAN BAGI SEMUA PIHAK
n
REDISTRIBUSI KEKAYAAN ALAM, KEKAYAAN INTELEKTUAL
DAN KEKAYAAN MORAL
n
MENTRADISIKAN
PERBEDAAN MEMUPUK OPOSISI , DAN PARTISIPASI MASYARAKAT
NASIB PERPOLITIKAN DI INDONESIA DI ERA REFORMASI
n
ADANYA
KEBEBASAN UNTUK MENDIRIKAN PARTAI POLITIK
n
PEMILIHAN
KEPALA DAERAH DAN PRESIDEN SECARA
LANGSUNG
n
ADANYA
DPD SELAIN DPR
n
ADANYA KPU SEBAGAI LEMBAGA INDEPENDEN
n
ADANYA
PENGADILAN SENGKETA POLITIK
n
POLITIK ADALAH
ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN, POLITIK BUKAN TUJUAN
n
SEBAGAI ALAT
: BISA SAJA SALAH ATAU BENAR, BISA BAIK ATAU JELEK.
n
TOKOH POLITIK
BISA SAJA BAIK ATAU JELEK (BUKAN SEGALA GALANYA)
n
PARTAI
POLITIK BISA SALAH BISA BENAR
n
PEJABAT POLITIK BISA SALAH/ BISA BENAR
n
UNDANG
UNDANG POLITIK BISA SALAH BISA BENAR
UNTUK ITU PERAN MASYARAKAT
n
HARUS MENGONTROL :
UNDANG UNDANG ( PEMBUATANNYA,
PENERAPANNYA)
n
HARUS
MENGONTROL PARTAI POLITIK
n
HARUS
TURUT SERTA MENGONTROL PEMERINTAH (SECARA BERETIKA)
n
HARUS TURUT MENSUKSESKAN PEMILU DAN PILKADA SECARA
DAMAI SEBAGI INSTRUMEN DEMOKRASI/MENTRADISIKAN PERBEDAAN (JANGAN PILIH YANG
TIDAK BERMORAL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar